Langsung ke konten utama

TERNYATA DI MASYARAKAT MASIH BANYAK YANG BERSUMPAH "DEMI ALLAH DEMI RASULLULLAH" PADAHAL INI TERLARANG

✍️ TERNYATA DI MASYARAKAT MASIH BANYAK YANG BERSUMPAH "DEMI ALLAH DEMI RASULLULLAH" PADAHAL INI TERLARANG

👉 Gabung Grup WA bit.ly/ITTIBAID

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras bersumpah dengan menyebut selain Allah. Dari Sa’ad bin Ubadah, beliau menceritakan,

”Suatu ketika Ibnu Umar mendengar seorang yang bersumpah dengan mengatakan ‘Tidak, demi Ka’bah’ maka Ibnu Umar berkata kepada orang tersebut, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka dia telah melakukan kesyirikan” (HR. Abu Daud no 3251, dishahihkan al-Albani).

Dalil lainnya, dari Ibnu Umar, bahwa beliau pernah menjumpai Umar bin Khattab bersama suatu rombongan. Saat itu Umar bersumpah dengan menyebut nama bapaknya. Nabipun lantas memanggil rombongan tersebut lalu bersabda,“Ingatlah sesungguhnya Allah melarang kalian untuk bersumpah dengan menyebut nama bapak-bapak kalian. Siapa yang hendak bersumpah maka hendaknya bersumpah dengan Allah atau jika tidak diam saja” (HR Bukhari no 5757).

Bersumpah adalah satu bentuk pengagungan terhadap dzat yang disebutkan dalam sumpah itu. Bersumpah dengan nama Allah, termasuk bentuk mengagungkan Allah. Karena ketika seseorang hendak bersumpah, dia akan menyebut sesuatu yang dia anggap paling agung dalam hatinya.

As-Syaukani menjelaskan

Para ulama mengatakan bahwa rahasia di balik larangan bersumpah dengan selain Allah adalah karena bersumpah dengan sesuatu itu menunjukkan pengagungan dengan suatu yang disebutkan. Padahal keagungan yang hakiki adalah hanya milik Allah semata. Oleh karena itu tidak boleh bersumpah kecuali dengan Allah, zat dan sifat-Nya. Ini merupakan kesepakatan semua ahli fikih” (Nailul Author, 8/262).

Oleh karenanya, bersumpah dengan menyebut selain Allah dinilai sebagai tindakan lancang kepada Allah. Bersumpah dengan menyebut selain Allah, sama halnya dengan mengagungkan makhluk. Sementara di alam semesta ini, tidak ada sesuatu yang lebih agung dibandingkan Allah Ta’ala. Oleh karena itu, bersumpah dengan selain Allah tergolong kesyirikan, sekalipun yang disebut adalah nama Nabi.

🌎 Konsultasisyariah

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KIAT AGAR WAKTU KITA BERKAH

 KIAT AGAR WAKTU KITA BERKAH... Teruslah memperbanyak dzikir dalam kondisi apapun.. Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :  "Sungguh benar-benar akan ada seorang hamba yang datang pada hari kiamat dengan amal-amal keburukan yang besarnya seperti gunung-gunung, lalu dia dapati lisannya telah meluluh-lantakkannya dengan banyaknya dzikir kepada Allah" (Adda' wad Dawa' 375) Beliau rahimahullah juga berkata : ‎أفضل الذكر وأنفـعه ما واطأ القلب اللسان، وكان من الأذكار_النـبوية، وشهد الذاكر معانيه ومقاصده. "Dzikir yang paling afdhal (utama) dan paling bermanfaat adalah dzikir yang : 🔴 Bertepatan antara hati dengan lisan. 🔴 termasuk dari dzikir-dzikir nabawiyyah (berasal dari Alquran dan as-Sunnah) 🔴 Dan orang yang berdzikir mengerti makna-makna dan maksudnya (apa yang dia dzikirkan).” (sumber : twitter.com/ssa_at/status/787132307987656704?s=09 

2 Macam Ilmu..

2 Macam Ilmu.. Hendaknya kita senantiasa berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat.. اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ  “Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat” (HR. Muslim no. 2722).